Liputan6.com, Jakarta - Samsung memboyong perangkat tablet barunya ke pasar Indonesia, yakni Galaxy Tab S7 FE 5G. Kehadiran tablet berjaringan 5G ini diklaim mendukung kebutuhan pengguna untuk produktivitas juga hiburan.
Pada laporan tersebut, Apple telah mengirimkan 22,5 juta unit tablet di kuartal empat tahun 2022 dengan pangsa pasar 49,2 persen. Dibandingkan Tahun 2021 di kuartal yang sama, terdapat sebesar 28,8 persen.
Pasar Tablet di Indonesia Masih Tumbuh
Sementara itu menyusul Apple, Samsung mengalami pengiriman yang meningkat pula tetapi tidak terlalu besar. Diketahui pada kuartal empat tahun 2022, Samsung telah mengirim 7,7 juta unit tablet dengan pertumbuhan pangsa pasar sebesar 7,1 persen.
Secara keseluruhan di tahun 2022, Apple sendiri telah mengirim 61,8 juta unit tablet dengan pertumbuhan dari tahun ke tahun sebesar 7 persen. Sedangkan Samsung secara keseluruhan telah mengirim 30,3 juta unit tablet dengan pertumbuhan dari tahun ke tahun sebesar 0,8 persen.
Memang tidak sebesar Apple untuk total persentase pertumbuhannya namun Samsung disebutkan telah berhasil menekankan penjualan tabletnya di kelas menengah atas untuk mendorong pengiriman dalam jumlah besar.
IDC juga memperkirakan bahwa ke depannya tablet kelas menengah ke atas yang akan lebih dicari oleh pembeli karena mereka tak lagi hanya membutuhkan tablet sebagai hiburan saja tetapi juga dari segi kegunaannya untuk meningkatkan produktivitas pekerjaan seperti menyediakan aplikasi penting untuk mengetik, menggambar, mengedit video, dan masih banyak lagi.
Urutan kedua ditempati oleh timah dengan penguatan 94,2% sepanjang tahun. Permintaan timah meningkat dari sektor elektronik konsumen seperti smartphone, laptop, dan tablet. Di sisi lain, produksi timah masih terbatas. Produksi PT Timah Tbk, salah satu perusahaan timah terbesar dunia, pada periode Januari-September 2021 turun 48% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Dengan kinerja di awal kuartal IV yang positif, terlihat kinerja IHSG di sisa tahun ini masih berpotensi mencatatkan pertumbuhan yang positif. Hal ini didukung dengan keadaan suplai komoditas energi yang masih ketat dan dapat memberikan efek positif untuk neraca perdagangan Indonesia serta ekonomi wilayah penghasil komoditas tersebut.
Dengan berbagai sentimen yang telah dipaparkan, secara keseluruhan pasar saham Indonesia masih memiliki potensi untuk tumbuh positif. Sektor yang masih layak dipertimbangkan, antara lain sektor consumer cyclical, sektor consumer non-cyclical, dan sektor energi. 2ff7e9595c
Comments